Langkah-Langkah Strategis setelah Penggabungan Perusahaan

Banyak alasan dilakukan merger atau penggabungan dan akuisisi diantaranya untuk meningkatkan kekuatan pasar, mengatasi hambatan untuk masuk dalam satu perusahaan, menghambat biaya dan mengurangi risiko pengembangan, menambah kompetisi yang berlebihan. Pada prinsipnya yang mendorong sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi yaitu motif ekonomi yaitu motif yang didasarkan pada tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan nilai dan kesejahteraan pemegang saham.

Manfaat Penggabungan Perusahaan

1. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan, manfaat penggabungan adalah meningkatkan profitabilitas perusahaan. Karena beberapa perusahaan melebur jadi satu sehingga suntikan dana perusahaan akan semakin besar. Sebab dalam hal ini terjadi pula penggabungan aset dan modal. Dengan adanya modal yang besar ini diharapkan mampu meningkatkan keuntungan perusahaan.

2. Memperluas Market Share, salah satu strategi agar bisnis berkembang adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi merupakan penciptaan penawaran produk atau layanan terbaru dan meluaskan target pasar lainnya. Strategi ini memerlukan modal besar dengan risiko tinggi. Akibatnya, untuk menekan potensi kerugian, maka perusahaan mengambil kebijakan merger.

3. Menyatukan Lini-Lini Terkuat Dua Perusahaan, apabila dua perusahaan bersinergi menggabungkan masing-masing kekuatan, kekuatannya pasti akan lebih besar.

Selain itu, kerja sama perusahaan mampu meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan, mulai dari sumber daya manusia sampai proses delivery. Sehingga perusahaan dapat dengan mudah dan cepat meraih tujuannya.

4. Saling Melengkapi Kelemahan Satu Sama Lain. Masing-masing perusahaan pasti memiliki kekurangan. Terkadang kekurangan tersebut mampu menghambat pertumbuhan bisnis. Agar mampu menghindari hal tersebut, perusahaan memutuskan melakukan merger sehingga dampak dari kelemahannya dapat diminimalisasi, bahkan dihilangkan.

5. Meningkatkan Valuasi di Mata Investor. Perusahaan yang tergabung menjadi merger akan meningkatkan nilai perusahaannya. Sebab kualitas dan kinerjanya menjadi lebih baik akibat kerja sama beberapa perusahaan. Hal ini bisa membuat investor atau mitra Kerjasama dan perbankan tertarik menanamkan modalnya dalam perusahaan merger.

Risiko Penggabungan Perusahaan

Selain kelima manfaat penggabungan di atas, terdapat beberapa risiko penggabungan yang wajib diketahui perusahaan. antara lain sbb:

1.Konflik Kepentingan Antar Pimpinan, setiap pemimpin perusahaan memiliki gaya kerja dan visi misi masing-masing. Sehingga jika tidak ada kesepakatan jelas antar perusahaan yang bergabung, potensi konflik kepentingan terjadi sangatlah besar.

2. Adaptasi Budaya Perusahaan, merupakan risiko yang harus siap dihadapi. Penyatuan perusahaan berpengaruh pada restruktur sumber daya dan aktivitas bisnis. Sehingga perusahaan harus bisa menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi SDM ketika terjadi perubahan signifikan.

3. Risiko Perpecahan Saat Terjadi Efisiensi, keputusan menjadi perusahaan merger pastinya tidak bisa diterima seluruh sumber daya manusia atau pihak terkait. Akibatnya, potensi perpecahan dan tidak saling percaya bisa saja terjadi. Sehingga perusahaan memastikan seluruh stakeholder bisa menerima keputusan merger.

Langkah Strategis

Setelah penggabungan perusahaan, langkah-langkah strategis sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan integrasi yang lancar. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

1. Integrasi Budaya Perusahaan, Menciptakan budaya perusahaan yang seragam dan memastikan bahwa nilai-nilai inti dari kedua perusahaan diintegrasikan dengan baik. Ini dapat melibatkan pelatihan karyawan, komunikasi yang efektif, dan pengembangan program kebijakan budaya bersama.

2. Integrasi Sistem dan Proses, Menggabungkan sistem teknologi informasi dan proses bisnis. Ini mencakup harmonisasi sistem keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan operasional agar seluruh organisasi dapat beroperasi secara efisien dan terkoordinasi.

3. Manajemen Personalia, Mengatasi masalah organisasi dan personil, termasuk pengelolaan struktur organisasi yang baru, pemilihan kepemimpinan, dan pengelolaan staf. Kebijakan integrasi dan komunikasi yang efektif diperlukan untuk menghindari ketidakpastian di antara karyawan.

4. Optimalisasi Portofolio Bisnis, Mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio produk atau layanan. Beberapa bisnis mungkin perlu diubah, ditingkatkan, atau bahkan dihentikan sesuai dengan strategi perusahaan yang baru.

5. Peningkatan Efisiensi Operasional, Identifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Hal ini dapat melibatkan penataan ulang proses bisnis, konsolidasi fasilitas, atau pengoptimalan rantai pasok.

6. Manajemen Risiko, Menganalisis risiko yang terkait dengan penggabungan dan mengimplementasikan strategi untuk mengurangi atau mengelolanya. Ini termasuk risiko finansial, operasional, dan reputasi.

7. Komunikasi, Berkomunikasi dengan pemangku kepentingan eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan investor untuk memastikan pemahaman dan dukungan terhadap perubahan yang terjadi termasuk komunikasi ke Internal terkait perubahan-perubahan yang terjadi

8. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja, Menetapkan metrik kinerja dan melakukan pemantauan terus-menerus untuk memastikan bahwa integrasi berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Aktivitas Langkah Strategis

• Evaluasi posisi organisasi
• Menyesuaikan operasional sesuai dengan permintaan pasar
• Riset dan analisa pasar, segmen dan bisnis baru yang dapat diaktualisasikan.
• Mengembangkan strategi branding baru atau penyegaran merk.
• Bersama mitra mengadakan kerjasama strategis untuk mendapatkan cash in advance
• Relaksasi kewajiban kredit, pinjaman, hutang ke lembaga keuangan dan mitra kerjasama.
• Membentuk Tim Krisis.
• Berperan aktif dan berkolaborasi dengan industri dan pemerintah.
• Bersama asosiasi mengusulkan stimulus-stimulus strategis yang dapat di berikan Pemerintah untuk industri seperti misalnya penghapusan pajak, pelatihan tenaga kerja, dukungan peraturan dan kebijakan-kebijakan terkait pengembangan industri.

Keuangan
• Menekan Biaya Operasional, meminimalkan biaya tetap.
• Negosiasi dengan mitra kerjasama untuk mengatur persyaratan yang sesuai, memotong layanan yang belum menjadi prioritas.
• Uji stres tingkat satu dan tingkat dua.
• Menyiapkan dana tambahan untuk investasi                                                  • Menyiapkan dana untuk mendukung pelatihan ulang terkait keterampilan dalam bisnis proses atau produk dan jasa yang baru.
• Menanamkan disiplin pemantauan arus kas yang memungkinkan prediksi arus kas dan melakukan intervensi secara tepat waktu.
• Waspada dengan dana talangan yang digunakan untuk kebutuhan operasional dan bukan digunakan untuk pengembangan karena dapat berdampak negatif kepada perusahaan di kemudian hari.

Pemasaran
• Kolaborasi dengan pihak-pihak strategis
• Membatasi semua kegiatan pemasaran kecuali media baru.
• Tetap lakukan komunikasi dengan partner dan konsumen untuk selalu mengingatkan kesetiaan akan jasa dan produk,
• Manfaatkan teknologi untuk komunikasi ke stakeholder secara digital dan virtual dengan konsep yang menarik dan khusus.
• Memanfaatkan media sosial secara efektif.
• Fokus ulang anggaran promosi pada pasar domestik dan terdekat yang bertujuan untuk pasar lokal dan mempromosikan jasa dan produk.
• Mempromosikan kebersihan, kesehatan, keselamatan bagi pelanggan di produk dan jasa yang di berikan.

Sumber Daya Manusia
• Memastikan kesehatan dan kondisi psikologis termasuk motivasi pegawai.
• Membuat sistem pengukuran kinerja, pengembangan dan perlengkapannya
• Membuat analisa beban kerja dan kebutuhan organisasi dengan memperhitungkan efisiensi biaya tenaga kerja dan multi tugas dari setiap individu
• Restrukturisasi Organisasi menyesuaikan kebutuhan paska penggabungan                                                                                                

Operasi & Pengembangan
• Menyiapkan Prosedur pelayanan terkini.
• Merawat aset, agar terus bisa beroperasi dengan baik.
• Evaluasi belanja modal dan biaya operasional perusahaan.
• Update dengan peraturan terbaru dari regulator                               

• Menerapkan teknologi yang bermanfaat untuk di aplikasikan terkait dengan prosedur-prosedur baru.
• Membangun dan mengembangkan sistem dan platform online untuk sumber pendapatan lain.
• Mencari mitra strategis untuk pemanfaatan idle asset dan pengembangan usaha


Komunikasi & Tanggung Jawab Sosial
• Mengembangkan strategi hubungan masyarakat dan menerapkannya di tingkat masyarakat.
• Kerjasama dengan regulator dan asosiasi untuk campaign.
• Menawarkan pelatihan dan pelatihan pengembangan bagi orang-orang dan mitra binaan atau UMKM untuk mengembangkan keterampilan dan bekerja sama dengan perusahaan di masa depan.
• Tetap melakukan Komunikasi kepada stakeholder terkait perkembangan dan peran perusahaan termasuk update dari Tim Krisis secara tepat waktu.
• Tentukan satu juru bicara diluar Pimpinan perusahaan.
• Memanfaatkan media sosial secara efektif dengan konten yang update dan bervariasi.
• Gunakan pihak ketiga, opinion leader yang cocok dan terjangkau untuk menyampaikan pesan
• Melaporkan dan memantau kemajuan, mempublikasikan perubahan dan peningkatan yang dilakukan.
• Kolaborasi dengan pemerintah di semua tingkatan untuk menyampaikan pesan yang konsisten kepada konsumen.

Dengan mengambil langkah-langkah ini secara hati-hati, perusahaan dapat memaksimalkan potensi keberhasilan penggabungan dan mencapai sinergi yang diinginkan.

Karakter Produk dan Jasa (ONLINE)

  • O > ON THE GO (Mudah Dibawa, Dikirim & Di-akses)
    Produk atau Jasa Anda harus mudah dibeli dengan dibawa, dikirim, atau di-akses melalui mobile devices dan laptop
  • N > NEAT (Rapi & Bersih)
    Produk Anda harus mencerminkan kualitas tinggi & dapat dipercaya.
  • L > LOUD (Terdengar Beda dengan Keras di Pasar)
    Produk Anda harus punya Discriminator atau Pembeda & “bersuara” keras di pasar Anda.
  • I > INTERNET (Tersedia di/melalui Internet)
    Produk Anda tersedia, mudah ditemukan & mudah dibeli di/melalui internet.
  • N > NOVELTY (Selalu Ada Pembaruan)
    Produk Anda selalu harus diperbarui, baik relaunch atau launch sebagai inovasi.
  • E > ENVIRONMENTAL & HEALTH (Ramah Lingkungan & Kesehatan).
    Produk Anda ramah terhadap lingkungan (environmental friendly) & sehat bagi yang menggunakannya (health concious).

Sumber: Pengalaman di Organisasi dan informasi dari Kolega

Published by akhmad zulfikri

basketball freak | abang jakarta zaman old | travel blogger | culinary hunter | icon PR 2017 | airliners | terbangkebulan.com