Pentingnya Tourism Center untuk Suku Baduy

Setelah beberapa kali berkunjung ke Baduy, baik Baduy Luar ataupun Baduy Dalam serta area sekitar Baduy, menurut saya area ini perlu dikelola lebih baik untuk memaksimalkan potensi yang ada, misalnya dengan didirikannya Tourism Center sebagai pusat dari informasi dan wadah dari aktivitas kebudayaan yang ada di Suku Baduy. Pemikiran ini timbul karena kekhawatiran terhadap kelestarian dari Kebudayaan Suku Baduy yang merupakan salah satu aset budaya dari bangsa Indonesia.

Seperti kita ketahui  Tourism Center adalah Pusat informasi tentang apa dan bagaimana di suatu Daerah Tujuan Wisata, demikian pula dengan Suku Baduy yang menurut saya butuh suatu pusat kegiatan dan pusat informasi yang mana tujuannya adalah Pengelolaan Destinasi Wisata, Pemanfaatan Ekonomi untuk masyarakat lokal, Pelestarian Kebudayaan Suku Baduy serta Pelestarian Lingkungan itu sendiri agar dapat di wariskan turun temurun kepada generasi berikutnya serta kepada masyarakat penikmat pariwisata tentunya.

Adapun sebagai destinasi wisata, Suku Baduy sudah memenuhi beberapa kriteria yaitu:

  1. Ada sesuatu yang dapat dilihat

Tempat tersebut dapat menarik minat banyak wisatawan untuk mengunjunginya, banyaknya wisatawan yang datang berarti tempat tersebut sudah bisa dijadikan obyek wisata. Hal ini bisa berupa Alam Suku Baduy dan aktifitas keseharian dari Suku ini

  1. Ada sesuatu yang dapat dilakukan

Ada sesuatu yang dapat dilakukan oleh para wisatawan selama melakukan perjalanan wisata  pada obyek wisata yang dituju, contohnya: tracking, fotografi, belajar kesenian dan kerajinan khas serta kegiatan studi.

2. Ada sesuatu yang dapat dibeli

Suatu obyek wisata harus mampu menjual barang-barang souvenir dari suatu objek wisata tersebut sehingga wisatawan yang datang bisa sekaligus membeli oleh-oleh sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan daerah.

Selain itu saya melihat ada beberapa potensi lain yang dapat menjadikan Suku Baduy begitu menarik dari segi pariwisata antara lain :

  • Tata cara kehidupannya
  • Hasil ciptaan berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan.

Karakter Destinasi Wisata di atas seperti di sebutkan di atas sudah terdapat di Suku Baduy tapi sepertinya belum di kelola atau di lakukan secara terorganisir sehingga kelak dapat bermanfaat untuk Masyarakat Lokal. Maka dari itu menurut saya perlunya pusat informasi & pusat kegiatan yang dapat menjadi wadah pengembangan Daerah Tujuan Wisata Suku Baduy

Tourism Center ini terdiri dari :

  • Pusat Informasi

Berisi tentang Sejarah Suku Baduy, Jenis paket wisata (what to do ), Agenda Kegiatan, Website, Sosial Media, Data & Statistik, Organisasi pengelola (Pemuda Adat), Peta serta Informasi umum dan Partner pengelola (Komunitas terdaftar dsb)

  • Pusat Kegiatan Seni dan Budaya

Klasifikasi Kesenian dan Kebudayaan yang ada di Suku Baduy serta tempat latihan dan pengembangan. Sebagai  contoh pengembangan musik karinding, tari-tarian, upacara adat, ritual dsb.

  • Pusat Niaga Kerajinan Khas

Sebagai wadah distribusi ataupun pelatihan, pengembangan, pengemasan produk khas Suku Baduy seperti Madu, Tas, Kerajinan Bambu, Ukiran, Gelang, Kalung, Pakaian dsb.

Selain Tourism Center ini ada hal lain yang terlintas yakni Dampak Pariwisata terhadap Ekonomi, Sosial Budaya dan Lingkungan Fisik Masyarakat Suku Baduy

Dampak negatif secara ekonomi

  • Ketergantungan terhadap Pariwisata
  • Musiman
  • Timbul biaya

Dampak Negatif Sosial Budaya

  • Berkurangnya pekerja tradisional/adat
  • Bisa terjadi kesenjangan sosial dgn adanya kesenjangan pendapatan
  • Banyaknya pekerja musiman
  • Meningkatnya jumlah pendatang baru dari Area sekitar Suku Baduy
  • Potensi konflik agama / aturan suku / kearifan lokal
  • Transformasi Identitas dan Nilai budaya/tradisi
  • Naiknya harga – harga barang pokok ataupun harga tanah
  • Perilaku menyimpang karena akulturasi
  • Kriminal
  • Komersialisasi budaya

Dampak Negatif Lingkungan Fisik

  • Polusi , buang sampah sembarangan

Tapi dimana ada masalah pasti ada solusi, kurang lebih pendekatannya menggunakan metode di bawah ini , bagamana setiap elemen dapat merumuskan setiap permasalahan yang ada dengan mengacu kepada empat elemen dasar ini

Pendekatan dalam menganalisis situasional diantaranya pendekatan VICE.

VICE sebagai kunci keberhasilan perencanaan strategis pariwisata

Berdasarkan faktor-faktor di atas, keberhasilan  rencana strategis harus dapat mengidentifikasi empat aspek yaitu:

  1. Menyambut, melibatkan dan memuaskan Visitor (pengunjung),
  2. Mencapai keuntungan dan kemakmuran bagi Industry (Pemerintah)
  3. Mengikutsertakan dan memberikan manfaat bagi Community (masyarakat),
  4. Melindungi dan mempertahankan Environment (lingkungan) lokal.

Demikian kiranya pemikiran sederhana ini, tentunya masih jauh dari sempurna dan masih banyak yg bisa di kembangkan seperti bagaimana mengelola pengunjung, bagaimana memasarkan destinasi wisata ini dsb.

Published by akhmad zulfikri

basketball freak | abang jakarta zaman old | travel blogger | culinary hunter | icon PR 2017 | airliners | terbangkebulan.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: